Minggu, 26 Juni 2011

Kemuliaan Rasulullah (1)

Allah SWT berfirman:
Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul diantara mereka, yang membacakan ayat ayatNya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah (sunnah) dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar benar dalam kesesatan yang nyata. (QS Al Jumu’ah 62:2)
Dan Rasulullah bersabda:
Tiga perkara yang apabila perkara ini terdapat di dalam diri seseorang, maka ia akan dapat merasakan manisnya iman, yaitu: (1) Orang yang menjadikan Allah dan RasulNya lebih dicintai daripada yang lain, (2) Mencintai seseorang hanya karena Allah (3) Enggan kembali kedalam kekufuran setelah diselamatkan oleh Allah sebagaimana keengganannya untuk dilemparkan ke dalam api neraka. (HR Bukhari dan Muslim)

1. Kemuliaan Rasulullah
A. Beliau adalah pemuka dan pemimpin.
Rasulullah bersabda, “Sayalah pemuka anak cucu Adam pada hari Kiamat dan tidak sombong. Orang pertama yang dikeluarkan dari bumi, orang pertama yang memberi syafaat, ditangankulah pimpinan pujian, dibawahnya Adam kemudian yang lain”. (Hr Ibnu Hibban dari riwayat Abu Ya’la dengan sanad shahih)
B. Pemimpin yang tidak sombong.
C. Pemberi syafa’at.
Allah sendiri memberitahukan bahwa Dia telah mengampuni dosa dosa yang terdahulu dan yang akan datang bagi Nabi Muhammad. Dan belum pernah Allah memberi keistimewaan seperti itu kepada nabi nabi lainnya atau minimal tidak ada berita yang mengindikasikan adanya fenomena keistimewaan tersebut kepada selain Nabi Muhammad. Karena pada hari kiamat nanti, ketika setiap Nabi dimintai syafa’at (pertolongan), mereka (secara individu) akan menyebutkan kesalahan yang pernah diperbuatnya sendiri dengan mengungkapkan: (Kesalahan) diriku…….. (Kesalahan) Diriku………… .

Rasulullah bersabda: “Aku adalah pemuka manusia saat hari kiamat. Apakah kalian tahu, mengapa demikian? Karena pada hari kiamat Allah akan mengumpulkan manusia (dari) yang pertama hidup hingga yang terakhir dalam sebuah lapangan…. (HR bukhari dan Muslim) dan telah di takhrij dalam kitab Zhilal Al Jannah no.811.

Akulah yang berhak memberikan syafa’at” (HR Bukhari, Muslim dan Ibnu Abu ‘Ashim dalam kitab As Sunnah no. 816-817)

D. Nabi adalah manusia pertama yang memberi syafa’at dan yang pertama mendapat syafaat.
Aku adalah pemuka anak cucu Adam pada hari kiamat. Orang pertama yang dikeluarkan dari perut bumi, orang pertama yang memberi syafa’at dan orang pertama yang menerima syafa’at” (HR Muslim)

E. Penangguhan doa Nabi Muhammad.
Sabda Rasulullah: “Setiap Nabi memiliki doa mustajab. Akan dikabulkan saat dia berdoa. Sedangkan doaku ditangguhkan hingga hari kiamat sebagai syafa’at bagi umatku” (HR Bukhari, Muslim, Abu Hurairah, Anis bin Malik).

F. Sumpah Allah atas nama Muhammad.
Allah SWT telah bersumpah atas nama hidup Nabi Muhammad SAW. Dalam firmanNya: “Demi umurmu (Muhammad), sesungguhnya mereka terombang ambing dalam kemabukkan (kesesatan)
(QS Al Hijr, 15:72).

Sumpah yang mengatasnamakan seseorang mengindikasikan adanya kemuliaan dan keagungan hidup dan pada diri orang tsb terhadap subjek yang melakukan sumpah. Dan memang sangat layak untuk menjadikan hidup Nabi Muhammad sebagai sumpah olehNya karena hidup beliau memang mulia.

G. Kemuliaan nama panggilan.
Allah memuliakan belia dalam menyebut nama panggilan baginnya. Dia memanggil dengan nama nama yang disukaiNya serta kemuliaan sifat sifat yang dimiliki olehnya. Misalnya Allah SWT menggunakan ungkapan dalam firmanNya: “Wahai Nabi…” (QS An Anfaal 8: 64,65,70 dll) dan “Wahai Rasul ….” (QS Al Ma’idah 5:41 dan 67)

Inilah keistimewaan yang tidak dimiliki oleh para Nabi lainnya. Allah cenderung menyeru mereka dengan nama biasanya.

Seperti dalam firmanNya: “Wahai Adam…. (QS Al Baqarah 2:35), “Wahai Isa bin Maryam”, ingatlah akan nikmatKu kepadamu” (QS Al Maidah 5;110), “Wahai Musa, sesungguhnya Aku adalah Allah SWT” (QS Al Qashash 28:30), “Wahai Nuh, turunlah dengan selamat” (QS Huud 11:48), “Wahai Daud, sesungguhnya Kami telah …….” (QS Shaad 38;26), “Wahai Luth, sesungguhnya Kami utusan Tuhan-Mu …….” (QS Huud 11:81), “Wahai Zakaria, sesungguhnya Kami…. (QS Maryam 19:7), “Wahai Yahya, ambillah Kitab itu…..” (QS Maryam 19:12).

Abu Nu’aim dalam kitab Dalail An Nubuwah mengungkapkan: ulama berpendapat diantara keistimewaan Nabi, Allah tidak langsung memanggilnya dengan namanya.

H. Mukjizat mukjizat Nabi SAW.
Mukjizat pada kebanyakan Nabi hanya berlaku sebatas era hidupnya saja, sedangkan mukjizat Al Quran pada Nabi Muhammad tidak akan pernah lekang oleh zaman dan kekal hinga hari kiamat. Rasulullah bersabda: “Setiap Nabi telah dianugrahi ayat ayat dan memiliki pengikut yang beriman dengannya. Sedangkan aku telah dikaruniai wahyu yang diturunkan kepadaku, aku berharap akulah yang memiliki pengikut terbanyak pada hari kiamat nanti” (HR Bukhari, Muslim dan Ahmad)

I. Umat Muhammad Adalah Umat Terbaik.
Allah SWT telah menggariskan ganjaran bagi setiap Nabi sesuai dengan amal perbuatan (sikap), kondisi (dinamika) dan ucapan (fenomena tanggapan) yang diapresiasikan umatnya. Berbeda dengan kondisi umat Nabi yang sudah digariskan sebagai penghuni surga. Sebagaimana firman Allah: “Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada makruf dan mencegah dari yang munkar dan beriman kepada Allah” (QS Ali Imran 3:110).

Keutamaan umat Nabi terletak pada keutamaan karakteristik wawasan, kondisi dinamis, ungkapan dan tingkah laku yang dimiliki oleh komunitas ini. DItambah lagi dengan, kecenderungan spiritual (ibadah) dan pola cakap umatnya serta kecenderungan mereka untuk ber-taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah SWT serta tradisi mereka untuk bershalawat dan selalu mendoakan beliau yang kesemuanya ini akan menjadi pendorong ganjaran kebajikan yang terus menerus bagi beliau hingga hari kiamat kelak.

Barangsiapa yang melakukan sebuah sunnah yang baik dalam Islam. Maka dia akan menuai ganjarannya. Dan ganjaran dari orang yang ikut mengamalkannya tanpa mengurangi pahalanya sedikitpun” (HR Muslim)

J. Universalitas Risalah Nabi Muhammad.
Allah telah mengutus para Nabi secara khusus kepada kaumnya, sedang Nabi Muhammad telah diutus kepada jin dan segenap manusia.
Tidaklah Kami mengutusmu melainkan sebagai rahmat bagi alam semesta” dan firman lainnya yang berbunya: “Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al Furqan kepaada hambaNya (Muhammad) agar menjadi pemberi peringatan bagi alam semesta” .

Sabda Nabi: “Aku telah dianugrahi lima keutamaan yagn belum pernah ada seorang Nabipun diberi hal serupa sebelum aku diutus: (1) aku ditolong dari rasa takut dalam perjalanan satu bulan, (2) bumi telah dijadikan sebagai tempat bersujud dan bersuciku, (3) siapa saja dari umatku yang mendapati waktu shalat hendaknya dia melakukan shalat , (4) harta rampasan perang telah dihalalkan bagiku (5) Nabi terdahulu hanya diutus kepada kaumnya, sedangkan aku diutus kepada seluruh umat manusia dan aku diberi wewenang memberikan syafa’at di hari kiamat” (HR Bukhari dan Muslim)

K. Dialog antara Allah dan Nabi Muhammad.
Allah telah berbicara kepada Nabi Musa di bukit Sinai dan lembah suci. Sedangkan Nabi Muhammad diajak bicara di Sidratulmuntahaa. Firman Allah dalam surat An Najm, ‘Lalu Dia menyampaikan kepada hambaNya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan’ ‘(Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi sesuatu yang meliputinya’
‘Kemudian Jibril pergi bersamaku menuju Sidratul Muntaha dan ternyata daun daunnya seperti daun gajah, buah buahannya seperti anjang anjang (tiang penopong). Sidratul Muntaha selalu diliputi oleh segala sesuatu (yang tunduk akan) perintah Allah, kapanpun turun perintahnya untuk berubah, maka diapun berubah. Tak ada seorangpun yagn sanggup menggambarkan akan keindahannya. Lalu Allah mewahyukan kepadaku apa yang telah diwahyukan. Selanjutnya diwajibkanlah kepadaku shalat…….
.’ (HR Muslim dan Bukhari)

L. Orang Pertama Masuk Surga.
Kami adalah umat terakhir dari penduduk dunia dan yang pertama pada hari kiamat, umat yang lebih dahulu diadili sebelum yang lainnya dan kami adalah yang pertama akan masuk surga’ (HR Muslim)

0 komentar:

Posting Komentar

DAFTAR ISI